TikTok Nonaktifkan Fitur Live Sementara di Indonesia
![]() |
gambar ilustrasi. - foto : AI |
Namun, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan atas permintaan pemerintah, melainkan inisiatif dari TikTok sendiri. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. Ia membantah kabar yang menyebutkan bahwa pemerintah meminta TikTok menghentikan layanan Live.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, turut menanggapi keluhan masyarakat terkait pembatasan jangkauan (shadow banned) pada konten demonstrasi di media sosial. Ia menjelaskan bahwa sejumlah konten demonstrasi disusupi unsur negatif seperti judi dalam bentuk pemberian gift, provokasi, ajakan kekerasan, bahkan seruan untuk membakar dan membunuh.
“Di luar konten yang informatif, ada beberapa konten yang memanfaatkan momen demonstrasi untuk menyisipkan unsur judi gift, provokasi, ajakan kekerasan, ajakan membunuh, dan ajakan membakar,” ujar Meutya.
TikTok dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa penghentian sementara fitur Live merupakan langkah antisipasi terhadap meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa yang tengah terjadi di Indonesia.
“Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah pengamanan tambahan agar TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab.
Sebagai bagian dari upaya ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia,” ujar perwakilan TikTok.
Selain menangguhkan fitur Live, TikTok juga memastikan bahwa pihaknya akan terus menindak konten yang melanggar Panduan Komunitas dan terus memantau situasi terkini.
Komentar
Posting Komentar