MTQ Unimal 2025: Wadah Pengembangan Tilawatil Qur’an dan Langkah Awal Menuju Kancah Nasional

seluruh panitia dan anggota UKM PTQ universitas Malikussaleh. - foto : Dok. UKM PTQ UNIMAL


LPMH-Universitas Malikussaleh kembali menunjukkan komitmennya dalam membina nilai-nilai religius di kalangan mahasiswa melalui pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) 2025. Kegiatan tidak sekadar menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai ruang strategis dalam upaya pengembangan dan pembinaan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan sivitas akademika.



Dalam wawancara bersama Ketua Umum UKM PTQ Universitas Malikussaleh, yang akrab di sapa wanda pada Sabtu, (28 /06/25) menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan MTQ tahun ini adalah sebagai bentuk pengembangan tilawatil Qur’an secara menyeluruh di lingkungan kampus. “Sebagai pengembangan tilawatil Qur’an di Universitas Malikussaleh, itulah tujuan utama dari pada musabaqah ini,” ujar sang Ketua. 

 

Ia menambahkan bahwa MTQ ini juga menjadi ruang penjaringan mahasiswa berprestasi yang nantinya akan mewakili kampus di ajang nasional. “Output-nya itu, bagi mahasiswa berprestasi dalam lingkup Unimal, akan dikirim ke nasional,” lanjutnya.

 

Menariknya, pelaksanaan MTQ 2025 hadir dengan sejumlah pembaruan yang signifikan, utamanya dalam hal sistem dan tata kelola. Mengadopsi sistem dari pendidikan direktorat, UKM PTQ melakukan penyempurnaan dari sisi teknis. “Sebagai pembaruannya, dia lebih sistematis. Kami mengeluarkan juknis, kami keluarkan juga logonya, bahkan maskotnya. Termasuk teknikal meeting, semuanya sudah tersistematis,” jelasnya.

 

Dalam pelaksanaannya, perlombaan dibagi ke dalam dua kategori besar: kategori khusus dan kategori umum. Masing-masing kategori memiliki ketentuan dan komposisi peserta yang berbeda. 

 

“Kategori umum seperti Syarhil Qur’an itu sifatnya beregu dan tidak harus dari fakultas yang sama. Misalnya, satu orang dari Fakultas Hukum, satu dari Ekonomi, dan satu lagi dari Pertanian. Sedangkan kategori khusus seperti debat atau karya tulis ilmiah, seluruh anggota regu harus berasal dari fakultas yang sama,” terang Ketua Umum UKM PTQ. Lebih lanjut, disebutkan pula bahwa fakultas wajib memberikan surat rekomendasi dari dekan atau wakil dekan sebagai bentuk legalitas keikutsertaan peserta.

 

Meski telah dirancang dengan sistem yang matang, pelaksanaan MTQ 2025 tak luput dari berbagai tantangan, terutama pada aspek koordinasi. “Tantangannya terletak pada perubahan jadwal yang mendadak dan tidak terduga. Ini menyebabkan ketidaksinkronan yang membuat kami harus terus beradaptasi,” ungkapnya. 

 

Dalam menghadapi dinamika tersebut, panitia disebutkan harus bekerja ekstra, tetap sigap memberikan informasi, serta rela mengorbankan waktu demi menjaga keberlangsungan acara secara profesional.

 

Ketua Umum UKM PTQ menutup wawancara dengan menyampaikan harapan besar terhadap pelaksanaan MTQ ini. “Kami berharap MTQ ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk lebih berkembang dalam pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an di bumi Malikussaleh. Semoga ajang ini menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa muslim Universitas Malikussaleh untuk lebih peduli dan mencintai Al-Qur’an,” tutupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Universitas Malikussaleh Jadi Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik se-Indonesia Tahun 2025

BEM Unimal Lolos Seleksi Substansi Proposal Nasional PPK Ormawa 2025

BEM Unimal: Bobby Jangan Memperkeruh Susana