UNIMAL CONSTITUTIONSL WEEK II MEMBAHAS KRISIS PENGUNGSI dan KONTRIBUSI ACEH TERHADAP AGENDA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030



27 Juni 2024 - Universitas Malikussaleh (Unimal) menyelenggarakan Unimal Constitutional Week II dengan fokus utama pada krisis pengungsi di Asia Tenggara, khususnya Aceh, dan kontribusi Aceh terhadap Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Acara ini berlangsung selama dua hari diawali dengan seminar internasional bertema "Refugee Crisis in Southeast Asia: Aceh and Beyond".

Diskusi dalam seminar ini mencakup berbagai aspek penting terkait perlindungan hukum bagi pengungsi internasional dan konteks lokal, seperti yang disampaikan oleh Dr. Malahayati, S.H., LL.M. Dr. Malahayati menyoroti kewajiban negara dalam melindungi pengungsi berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia, termasuk larangan atas penolakan pengungsian, tidak adanya hukuman terhadap pengungsi, dan larangan diskriminasi terhadap mereka.


Dr. Amri Fatmi, "dengan perspektif Prinsip Kemanusiaan Islam, menjelaskan peran sejarah Islam dalam perlindungan pengungsi serta hak-hak yang mereka miliki dalam konteks kemanusiaan" pungkasnya.

Dr. M. Riza Nurdin mengatakan "dari Ritsumeikan University membahas kontribusi Aceh terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait pengungsi di Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030."

Dr. Nyi Nyi Kyaw membahas krisis pengungsi dan implikasinya bagi Asia Tenggara, memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh wilayah ini dalam menangani masalah pengungsi.

Acara ini meliputi seminar internasional, lomba debat mahasiswa, dan lomba karya tulis ilmiah, yang dihadiri oleh lebih dari 200 mahasiswa dari berbagai fakultas hukum dan universitas lain. Dengan embicara utamanya yaitu Dr. Malahayati, Dr. Amri Fatmi, Dr. M. Riza Nurdin, dan Dr. Nyi Nyi Kyaw, yang memberikan wawasan mendalam dari berbagai perspektif terkait krisis pengungsi dan peran Aceh dalam konteks global.

"Masyarakat Kritis Cerdas Dalam Mewujudkan Sistem Hukum Nasional Yang Berlandaskan Nilai-Nilai Demokrasi Menuju Indonesia Emas 2045" menjadi tema sentral yang membimbing diskusi dan refleksi partisipan sepanjang acara.

Ardiansyah Sinaga, Ketua BEM FH Unimal, menyorot pentingnya acara ini sebagai bagian dari komitmen Badan Eksekutif Mahasiswa dalam membangun kompetensi mahasiswa hukum di tingkat nasional.

Acara ditutup dengan sambutan dari dekan fakultas hukum dan penampilan dari Viza Maviza, mahasiswa fakultas hukum Unimal yang juga seorang artis Aceh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Universitas Malikussaleh Jadi Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik se-Indonesia Tahun 2025

BEM Unimal Lolos Seleksi Substansi Proposal Nasional PPK Ormawa 2025

BEM Unimal: Bobby Jangan Memperkeruh Susana